5 Cara Seru Melakukan Latihan Terbimbing Selama Pembelajaran Online
Salah satu masalah yang terjadi dalam pembelajaran online adalah guru melakukan latihan terbimbing dengan cara yang membosankan. Atau bahkan, tidak melakukannya sama sekali! Hal ini membuat murid terus belajar, tetapi tidak memiliki fondasi yang cukup untuk memahami materi atau topik yang kompleks. Ini dikarenakan materi pelajaran disusun dengan pertimbangan kompleksitas yang terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu.
Tetapi, jangan khawatir! Tentu kamu tidak mau murid stagnant di kondisi tertentu bukan? Oleh karena itu, kelima cara seru ini dapat kamu coba untuk melakukan latihan terbimbing bersama muridmu selama pembelajaran online ini. Harapannya, dengan melakukan salah satu dari cara ini, latihan terbimbing di kelas mayamu lebih seru ya. Simak penjelasannya.
Hands-On Tasks
Hands-On Tasks adalah sebuah cara untuk latihan terbimbing dimana murid melakukan satu atau serangkaian tugas yang dapat dilakukan di rumah terkait dengan materi yang sudah dipelajari. Dengan melakukan aktivitas ini, murid diberikan kesempatan untuk tidak hanya mengembangkan kognitif mereka, tetapi juga psikomotor. Selain itu, murid juga akan menambah gaya belajar mereka selain visual dan auditori, yakni kinestetik atau melalui gerakan.
Sebagai contoh, saat murid belajar tentang topik Magnet, mereka akan mengenal istilah benda magnetis dan non-magnetis. Dalam aktivitas Hands-On Tasks, guru dapat meminta murid untuk mencari masing-masing 5 benda baik dari magnetis maupun non-magnetis yang dapat ditemukan di rumah mereka. Opsi lain, guru juga dapat meminta murid menguji benda-benda apa saja di rumah mereka yang magnetis dan non-magnetis menggunakan magnet yang mereka miliki.
Kuis Digital
Kuis digital merupakan cara yang paling banyak digunakan untuk latihan terbimbing. Jika dalam pembelajaran tatap muka dilakukan secara tertulis, dalam pembelajaran online dilakukan secara digital menggunakan bantuan aplikasi. Di sini, guru akan memberikan serangkaian soal yang perlu dijawab oleh murid secara online dengan pertanyaan-pertanyaannya terkait dengan topik yang sudah dipelajari. Guru juga akan memberikan umpan balik terhadap hasil jawaban murid.
Misalkan, dalam mempelajari topik Listrik, guru dapat membuat kuis digital mengenai beberapa sub-materi, seperti listrik statis, listrik dinamis, rangkaian listrik, serta perubahan energi listrik. Ada baiknya kuis dibuat secara terpisah, yakni satu kuis digital untuk satu sub-materi, untuk memastikan di bagian sub-materi mana murid sudah paham atau butuh bantuan. Selanjutnya, dalam satu kuis, guru juga dapat menyusun 5 hingga 10 soal dalam setiap kuis sub-materi.
Memformulasikan Pertanyaan
Dalam tingkatan berpikir Taksonomi Bloom, memformulasikan pertanyaan berada di tingkat 3, atau C3. Ini berarti di dua tingkat sebelumnya, yakni mengingat (C1) dan memahami (C2), sudah dilakukan jika ingin masuk ke tingkat 3. Dalam memformulasikan pertanyaa, guru akan meminta murid untuk membuat pertanyaan-pertanyaan terkait dengan topik yang sudah dipelajari. Dari aktivitas ini, guru akan melihat sejauh mana murid sudah memahami sebuah topik.
Sebagai contoh, dalam mata pelajaran Matematika mengenai operasi hitung campuran, guru dapat meminta murid untuk memformulasikan soal cerita yang didalamnya meruapakan soal operasi hitung campuran. Agar murid bisa memiliki ekspektasi yang jelas, guru dapat memberikan contoh terlebih dahulu. Selain itu, guru juga bisa memberikan instruksi yang jelas, seperti berapa operasi hitung yang digunakan, atau berapa banyak waktu yang dialokasikan.
Draf Sumatif
Draf sumatif merupakan proses penyelesaian asesmen sumatif. Misalkan, jika diibaratkan penyelesaian sumatif dilakukan dalam 4 langkah, draf sumatif adalah proses pengerjaannya langkah demi langkah. Melalui aktivitas ini, murid diberikan kesempatan untuk mengerjakan asesmen sumatif mereka dalam jangka waktu yang lama sehingga bisa diekspektasikan hasil yang bagus. Dalam prosesnya, mereka juga akan mendapatkan umpan balik dari guru.
Misalkan, dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, ada topik mengenai pembuatan teks pidato. Asesmen sumatifnya adalah pembuatan teks pidato tersebut. Latihan terbimbingnya adalah membuat paragraf demi paragraf dari pidato tersebut. Misalnya, di minggu pertama, guru dan murid dapat fokus membuat paragraf 1 dan 2 saja, yakni pembukaan dan isi. Usahakan pembahasan topik mendalam, yakni menjawab pertanyaan esensial terkait pidato yang dibuat.
Exit Tickets
Exit Tickets merupakan sebuah cara untuk melakukan latihan terbimbing dimana sebelum murid dapat istirahat atau selesai sekolah, mereka akan menyelesaikan satu atau lebih soal dengan benar sebagai syaratnya. Manfaat dari aktivitas ini adalah murid diberikan kesempatan untuk menguji atau mempraktikkan pemahamannya. Selain itu, melalui Exit Tickets ini, guru juga akan melihat apakah materi yang barusan disampaikan sudah dimengerti oleh murid atau belum.
Sebagai contoh, dalam mata pelajaran IPS, ada topik tentang Kemerdekaan Indonesia. Opsi Exit Tickets yang dapat digunakan seperti: (1) menyusun serangkaian soal yang berkaitan dengan materi yang sudah dipelajari, (2) memformulasikan pertanyaan yang relevan dengan materi, atau (3) memberikan dua atau tiga hal yang mereka ingat dari apa yang sudah dipelajari. Intinya, guru mendesain sebuah aktivitas yang harus dikerjakan murid sebelum mereka dapat istirahat.
Bagaimana, menarik bukan? Kelima cara ini sangat seru untuk dicoba dalam melakukan latihan terbimbing. Selain seru, murid juga akan terbantu untuk mempraktiikan pemahaman yang didapat, dan guru juga akan terbantu dalam mengenal murid terkait dengan sejauh mana pemahaman mereka. Tidak ada alasan untuk tidak mencobanya, kan? Silahkan bagikan juga ya artikel ini bagi teman-teman guru yang membutuhkan. Selamat mencoba dan berbagi!