5 Ide Asesmen Sumatif untuk Kelas Virtualmu
Asesmen adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran; ini merupakan tahap dimana apa yang sudah dipelajari murid akan diuji. Darimana kita tahu bahwa murid sudah belajar di kelas kita? Salah satu buktinya terlihat dari asesmen sumatif.
Selanjutnya, Robert Gagne, seorang psikolog pendidikan Amerika yang sangat berotoritas di dunia pendidikan, menjelaskan bahwa dalam sebuah proses pembelajaran, terdapat 9 tahap, yakni:
(1) menarik perhatian murid; (2) menyampaikan tujuan pembelajaran; (3) menghubungkan dengan pembelajaran sebelumnya; (4) menyampikan konten; (5) menyediakan bimbingan belajar; (6) mempraktikkan pengetahuan; (7) memberikan umpan balik; (8) melakukan penilaian; serta (9) menguatkan retensi dan menerapkan pengetahuan ke kehidupan sehari-hari.
Di dalam 9 tahap ini, dimanakah proses asesmen sumatif? Ia terdapat pada tahap nomor 8. Ini berarti asesmen sumatif merupakan ujung dari enam tahap sebelumnya. Selain itu, ia juga adalah pijakan untuk penerapapan dalam kehidupan sehari-hari. Jika asesmen sumatif tidak dilaksanakan dengan baik, maka enam tahap sebelumnya akan sia-sia dan murid tidak akan pernah siap untuk melangkah ke tahap-9
Dalam konteks masa pembelajaran jarak jauh sekarang ini, berikut adalah 5 ide asesmen sumatif yang dapat kamu coba untuk kelas virtualmu.
Projek Transdisiplin
Projek transdisplin adalah sebuah asesmen sumatif dimana penugasan dari berbagai mata pelajaran digabung dan diikat dalam satu payung tema. Hal ini sudah dilakukan di tingkatan SD pada kurikulum 2013, yakni Tematik.
Sebagai contoh, pada tema ASEAN di kelas 6, projek akhir dapat berupa pembuatan presentasi mengenai kontribusi Indonesia di ASEAN dalam berbagai aspek. Pada projek ini, berbagai mata pelajaran bisa dinilai, misalkan IPS, PKn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, TIK, dan Seni Budaya.
Projek Hands-On
Projek Hands-On merupakan projek yang memerlukan praktik, baik menggunakan keterampilan motorik halus maupun kasar. Projek ini dapat dilakukan di sekolah maupun di rumah. Syarat utama dari bentuk asesmen sumatif ini adalah disediakannya bahan-bahan, baik dari sekolah, maupun murid dan orang tua, serta instruksi atau tutorial yang runut dan jelas.
Misalkan, dalam pelajaran IPA topik Listrik, bentuk asesmen sumatif dapat berupa pembuatan rangkaian listrik sederhana. Guru bisa merancang apakah bahan akan disediakan oleh sekolah atau dari murid. Tetapi, ada baiknya bahan-bahan ini disediakan oleh guru dalam konteks topik listrik, karena bahan-bahannya biasanya tidak dapat ditemukan di satu tempat.
Video Pembawa Berita
Video pembawa berita adalah sebuah bentuk asesmen sumatif dimana murid akan melakukan presentasi layaknya sebuah pembawa berita. Ada beberapa tahapan dalam melakukan asesmen sumatif ini, seperti menyiapkan draft topik pembicaraan, menyiapkan kostum, menyiapkan latar belakang yang sesuai atau bisa menggunakan green screen, merekam video mentah, serta proses edit video. Semua hal ini sangat cocok untuk dilaksanakan pada masa pandemi karena semuanya bisa dilakukan dari rumah.
Sebagai contoh, di kelas 1 SD pada tema Keluargaku, murid bisa membawa berita tentang anggota keluarga mereka. Di rumah, murid akan mewawancarai keluarga mereka dengan menggunakan pertanyaan yang sudah dibantu disiapkan oleh guru mereka. Jika anak kecil, mungkin tidak perlu diwajibkan untuk diedit videonya agar tidak memberatkan orang tua; bagian ini bisa diberikan keterangan ‘opsional,’ kecuali untuk murid kelas besar dimana mereka sudah mampu mengerjakannya secara mandiri.
Produk Digital
Produk digital merupakan bentuk asesmen sumatif dimana murid diharapkan dapat membuat sebuah produk digital di akhir pembelajaran. Produk digital dapat bermacam-macam, seperti audio, video, teks, serta gambar. Bedanya ia dalam bentuk digital, dimana pada masa pandemi produk pembelajaran kebanyakan hardcopy.
Misalkan, di kelas 5 pada tema Perubahan Zat, bentuk asesmen sumatifnya adalah murid membuat 6 poster digital mengenai perubahan zat yang terjadi, baik itu dari dan ke padat, cair, dan gas. Pembuatan poster atau gambar digital tersebut bisa menggunakan salah satu aplikasi yang bisa dibantu diajarkan oleh guru TIK.
Kuis Digital
Kuis digital secara umum sama dengan kuis yang biasa dilakukan di sekolah, bedanya dilaksanakan secara digital melalui bantuan aplikasi pada masa pandemi ini. Kuis digital bisa digunakan untuk asesmen sumatif maupun formatif. Bentuk asesmen sumatif ini sangat baik digunakan untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan spesifik, biasanya dalam pelajaran eksakta, seperti Matematika dan IPA.
Sebagai contoh, dalam pelajaran Matematika di unit artimatika sederhana, murid akan menyelesaikan 10 soal yang terdiri dari 8 soal isian dan 2 soal esai sebagai bentuk sumatifnya. Soal-soal tersebut akan ditambilkan dengan menggunakan sebuah aplikasi, dan murid akan mengumpulkan jawabannya bisa melalui aplikasi tersebut ataupun menggunakan aplikasi tambahan lainnya sesuai dengan desain guru.
Sebagai penutup, perlu kita ingat bersama bahwa walau pandemi, asesmen sumatif tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran. Banyaknya kendala yang ditemui, hendaknya tidak menghapus semangat guru dalam mencari cara terbaik dalam melakukan asesmen sumatif yang relevan dan menarik bagi anak murid. Dengan melakukan hal ini, tahap ke-8 dari yang disampaikan oleh Robert Gagne akan dilaksanakan dengan baik. Selanjutnya, murid pun akan siap untuk menerapkan pengetahuan tersebut di dunia nyata.