Walau pembelajaran jarak jauh membawa banyak kesulitan, tetapi tidak dapat dipungkiri juga bahwa ada satu manfaat yang didapatkan oleh guru di masa pembelajaran daring ini, yakni guru bisa mendapatkan kesempatan untuk menjadi seorang video editor. Hal ini karena guru juga diharuskan membuat video pembelajaran bagi murid agar memudahkan murid belajar dari rumah oleh karena video dapat diakses secara online.
Tetapi, walau tersedia banyak tutorial di Google atau YouTube, hal ini malah bisa membuat guru bingung karena banyaknya informasi tutorial yang tersedia. Tentu kita tidak mau diam saja, bukan? Oleh sebab itu, berikut ini adalah lima langkah yang bisa diterapkan guru dalam membuat sebuah video presentasi menarik untuk murid. Siapa tahu ternyata kalian juga bisa menjadi video editor handal setelah mengikuti langkah-langkah ini. Simak penjelasannya.
Tentukan satu tujuan
Dalam satu video, idealnya ada satu tujuan yang guru ingin sampaikan. Perlu diingat bahwa atensi manusia itu sangat pendek, khususnya bagi video-video yang masuk kategori dalam ‘pelajaran.’ Jika seorang guru tidak memiliki satu tujuan dalam merekam video, maka besar kemungkinan ia tidak mengerti tentang penekanan apa yang ingin disampaikan dalam video tersebut, sehingga akan membuat video tersebut tekesean memiliki fokus bercabang.
Sebagai contoh, jika guru ingin membuat video tutorial Matematika dalam topik Aritmatika Sederhana, maka diperlukan banyak video dengan masing-masing memiliki tujuanya tersendiri. Video tentang penjumlahan pengurangan harus dipisah dengan operasi hitung campuran. Dalam video tentang penjumlahan pengurangan, fokus guru jelas, yakni agar murid bisa melakukan operasi hitung penjumlahan pengurangan secara mandiri.
Buatlah sebuah outlines
Outlines merupakan dot points atau daftar check list dari sebuah video. Memang betul bahwa sebuah video yang baik harus memiliki satu tujuan fokus. Tetapi, bukan berarti durasi videonya hanya 10 detik, bukan? Membuat outlines akan menolong guru membuat video presentasi atau tutorial dengan memperhatikan kedalaman materi. Sederhananya, materi tidak hanya ditinjau dari satu aspek, tapi dari berbagai aspek, dengan tetap mempertimbangkan tujuan terfokus.
Misalnya, jika guru ingin membuat video presentasi mengenai cara membuat rangkaian listrik seri sederhana di rumah, hal itu dapat tercapai melalui murid juga mengerti: (1) apa saja alat dan bahannya, (2) dimana bisa menemukana alat dan bahan tersebut, (3) bagaimana langkah demi langkahnya, serta (4) tantangan-tantangan apa yang biasanya ditemukan dalam membuat rangkaian listrik tersebut.
Rekam dengan proper
Arti kata ‘proper’ di sini adalah layak untuk disaksikan. Sebaik apapun niat guru dalam membuat sebuah video presentasi, jika videonya tidak layak ditonton, maka tujuan dari video tersebut tidak akan tercapai. Atau bahkan murid enggan menyaksikan video tersebut. Oleh karena itu, niat yang baik dari guru dalam membuat video presentasi, harus diimbangi juga dengan persiapan teknis yang baik pula.
Ini bukan berarti guru harus menggunakan perangkat yang mahal baru bisa membuat video pelajaran. Tetapi, ada beberapa hal esensial yang bisa diperhatikan, seperti: (1) kualitas audio; pastikan kondisi sekitar tenang, dan gunakan headset jika memang hasilnya lebih baik, (2) seragam guru harus rapi agar tidak mengakibatkan murid salah fokus, serta (3) ekspresi wajah; jika guru tampak tidak semangat dalam video tersebut, ini akan dirasakan oleh murid.
Edit visualisasi dan audio
Setelah selesai merekam video tersebut, tahap selanjutnya adalah editing atau penyuntingan. Tujuan dari tahap ini adalah memastikan hal-hal yang tidak perlu ada di dalam video dihilangkan, serta menambahkan hal-hal yang sekiranya akan membantu murid memahami apa yang hendak disampaikan melalui video, seperti ilustrasi gambar, video, dan tidak terbatas pada efek suara. Semua ini akan memberikan warna tersendiri pada video kita.
Penting bagi guru untuk memiliki ‘growth mindset’ dalam mengedit video. Hal ini karena guru bisa saja tergoda untuk menghentikan proses penyuntingan jika dilihat hasilnya tidak bagus secara visual. Atau bahkan menghentikannya oleh karena ekspektasi visual yang dimiliki terlalu tinggi. Perlu diingat bahwa menyunting video bukanlah tugas utama guru, tetapi tugas utama guru adalah mengajar. Bagaimana murid memahami apa yang disampaikan, inilah yang utama.
Publikasikan secara efektif
Ketika selesai dengan proses penyuntingan, langkah selanjutnya adalah publikasi video. Salah satu keuntungan dalam pembelajaran jarak jauh adalah video pembelajaran yang dibuat oleh guru dapat diakses murid tanpa ada batasan waktu dan tempat karena video tersedia secara online. Tetapi memang diperlukan waktu tambahan untuk mengunggahnya, ditambah lagi jika ukuran videonya besar. Oleh karena itu, guru dapat mengunggahnya sambil melakukan hal lain.
Selanjutnya, guru juga perlu mempertimbangkan dimana harus mengunggah video pembelajaran tersebut. Jika ukurannya besar, platform yang menyediakan fitur ‘auto-compress’ akan sangat menolong murid untuk mengaksesnya tanpa lagging. Atau guru juga bisa mengkompresnya terlebih dahulu secara offline sebelum mengunggahnya. Selain itu, ada juga beberapa aplikasi online video editor yang bisa dimanfaatkan guru yang juga menyediakan ruang untuk unggah.
Bagaimana tanggapanmu? Mudah, bukan? Membuat video presentasi ini tidak hanya akan menjadi bahan ajar bagi murid, tetapi juga bisa dijadikan portofolio hasil pekerjaan guru untuk dapat digunakan dalam melamar pekerjaan di tempat lain, baik itu sebagai guru atau video editor untuk bidang pendidikan. Tertarik untuk mencobanya? Silahkan bagikan di komentar dan share ke teman-teman guru yang membutuhkan juga ya.