8 Pembagian Waktu Kerja Guru Saat Bekerja dari Rumah
Sebagian guru mungkin akan kebingungan harus melakukan apa jika sudah selesai mengajar dan mengoreksi hasil pekerjaan murid. Di tambah dengan situasi pembelajaran online yang mengharuskan guru bekerja dari rumah, jangan sampai waktu jam kerja dihabiskan untuk membuka media sosial. Bagaimana guru harus membagi waktu selama bekerja dari rumah? Apa saja hal-hal yang perlu dipertimbangkan?
Tenang saja, jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut akan termuat dalam artikel ini. Berikut ini adalah pembagian waktu kerja guru saat bekerja dari rumah ke dalam aktivitas-aktivitas yang spesifik. Sebagai catatan, ini hanyalah gambaran umum, tidak semua jadwal guru mengharuskan setiap komponen berikut ada dalam waktu kerja guru tiap harinya. Oleh karena itu, guru dapat membaca dan memilih hal-hal apa saja yang relevan dan bisa diterapkan. Simak selengkapnya.
Mengajar
Mengajar sudah pasti ada dalam waktu kerja guru. Ini merupakan tanggung jawab utama guru. Guru harus tahu setiap harinya mengajar berapa jam pelajaran agar bisa menghitung berapa waktu kosong yang dimiliki untuk mengerjakan aktivitas lainnya. Di masa pembelajaran online ini, jam mengajar guru pada umumnya berkurang jika dibandingkan dengan sebelum pandemi. Biasanya dari 8 jam waktu kerja, mengajar dalam sehari berkisar antara 1 hingga 5 jam.
Berefleksi
Berefleksi adalah aktivitas berpikir dari guru dengan mengingat kembali proses pengajaran yang sudah terjadi di kelas. Tujuan dari refleksi adalah untuk meningkatkan instruksi guru di pertemuan selanjutnya. Jika guru rutin melakukan refleksi, seorang guru dapat melihat bagian apa saja yang sudah baik dan bagian mana yang masih harus ditingkatkan. Biasanya refleksi bisa dialokasikan minimal 3 menit dan maksimal 15 menit. Tidak terlalu lama, bukan?
Mengoreksi
Setelah memberikan penugasan bagi murid, guru juga harus bersiap untuk memeriksa setiap jawaban murid dan memberikan umpan balik. Pemberian koreksi terhadap hasil kerja murid sangat penting untuk dilakukan agar murid dapat memperbaiki pekerjaannya. Jika guru mencicil koreksian sejak awal, maka guru akan terhindar dari tugas lembur di akhir bab pembelajaran. Dalam sehari, guru bisa mengalokasikan 30 hingga 60 menit untuk mengoreksi.
Merencanakan
Sebelum membawakan materi di kelas, guru harus mempersiapkan terlebih dahulu perencanaan pembelajaran. Perencanaan yang baik akan menghasilkan pembelajaran yang efektif dan efisien. Proses perencanaan satu bab pembelajaran sangatlah besar. Oleh karena itu, guru perlu membaginya agar menjadi perencanaan-perencanaan kecil, mulai dari bulanan, mingguan, hingga harian. Untuk merencanakan pembelajaran, dapat dialokasikan 30 hingga 120 menit.
Kepanitiaan
Guru tidak hanya bertanggung jawab untuk mengajar dan memeriksa pekerjaan murid. Guru juga biasanya diberikan tanggung jawab kepanitiaan. Biasanya kepanitiaan membutuhkan perencanaan yang besar juga. Oleh karena itu, perlu dialokasikan waktu tiap harinya untuk mencegah bekerja lembur. Ada baiknya juga hal ini sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari. Alokasi waktu untuk kepanitiaan dalam sehari dapat berkisar antara 30 hingga 90 menit.
Aktivitas Lainnya
Selanjutnya, ada hal-hal lain juga yang terjadi di jam kerja, seperti sosialisasi dari pimpinan sekolah, kegiatan doa bersama, pertemuan tim, mengirimkan pesan kepada orang tua murid, dan membalas pesan-pesan yang masuk. Memang hal-hal tersebut tidak terjadi setiap hari. Oleh karena itu, guru perlu fleksibel terhadap jadwal yang ia miliki dan memiliki alokasi waktu khusus yang bisa dipersiapkan untuk itu, misalnya 1 hingga 1,5 jam dalam sehari.
Pengembangan Diri
Murid-murid diharuskan belajar berbagai macam mata pelajaran selama jam sekolah. Tetapi, apakah mereka melihat bahwa gurunya adalah seorang pembelajar juga? Guru perlu mengalokasikan waktu juga untuk mengembangkan diri karena hal tersebut juga akan meningkatkan kualitas pengajaran kita terhadap murid. Selain itu, bisa saja hal itu justru menginspirasi mereka. Dalam sehari, guru bisa mengalokasikan 30 menit untuk itu.
Istirahat
Hal ini tidak boleh untuk dilewatkan, yakni istirahat. Waktu beristirahat akan memberikan guru sebuah jeda untuk bernafas. Dengan melakukan ini, pikiran dan hati guru akan kembali rileks, tenang, dan siap untuk mengajar kembali. Selain itu, waktu istirahat juga bisa digunakan untuk makan siang, minum teh atau kopi, atau sekadar berbincang sebentar dengan rekan-rekan kerja. Oleh karena itu, alokasikanlah waktu untuk beristirahat 30 hingga 60 menit dalam sehari.
Jadi, cukup banyak yang terjadi dalam 8 jam waktu kerja guru. Tentunya ini bukanlah ukuran mati terhadap semuanya. Sebagian guru ada yang bekerja lebih dari 8 jam. Tetapi, bukankah akan lebih menarik untuk memiliki agenda yang beragam agar tidak membosankan bukan? Yuk, buat harimu lebih teratur dengan mengalokasikan setiap aktivitas ini dalam agenda harianmu sebagai guru. Ingat, bahwa if we fail to plan, then we plan to fail. Selamat mencoba ya!