Cara Membuat Goals 2022 Untuk Kelas Virtualmu

Memasuki tahun baru adalah salah satu terbaik untuk membuat goals dan merencanakan perbaikan terhadap aspek-aspek tertentu, atau bahkan membuat terobosan-terobosan baru. Hal ini tidak terkecuali dalam hal pembelajaran daring. Guru bisa membuat goals untuk tahun 2022 ini agar ada pertumbuhan dari para murid.

Tetapi, pertanyaannya adalah, bagaimana cara membuat goals di tahun 2022 ini, secara spesifik dalam hal kelas virtual kita? Untuk menjawab ini, pertama, kita harus mengetahui dulu mengenai goals dan sistem. Simak penjelasan ini.

Perbedaan goals dan sistem

Dalam membuat goals, banyak orang yang tidak mengetahui tentang pentingnya membangun sebuah sistem untuk mencapai goals tersebut. Goals memiliki fokus mengenai hal spesifik apa yang ingin dicapai. Di lain sisi, sistem adalah seperangkat cara yang diterapkan agar goals tersebut dapat tercapai. Sederhananya, goals adalah what, dan sistem adalah how.

Sebagai contoh, misalkan dalam pembelajaran online ini seorang guru memiliki sebuah goal, yakni meningkatkan nilai ujian Matematika semua murid di kelas, dari paling rendah 75 di semester satu menjadi minimal 80 di semester dua. Guru tersebut harus memikirkan berbagai cara yang bisa diterapkan secara rutin agar tujuan tersebut dapat tercapai, yakni di ujian, murid bisa mendapatkan nilai minimal 80

Sistem yang diterapkan bisa sebagai berikut: (1) guru tersebut bisa mengadakan remedial untuk murid-murid yang mendapatkan nilai 80 saat ujian; (2) setiap latihan didesain agar lebih sulit dari ujian sehingga mereka tidak kesulitan saat ujian; (3) guru memberikan kisi-kisi mengenai soal-soal seperti apa yang akan keluar di ujian, dan sebagainya. Jadi, alih-alih berangan-angan, guru harus mengambil tindakan-tindakan untuk mencapat tujuan yang telah ditentukan.

3 area perbaikan atau terobosan

Selanjutnya, kita mungkin bertanya, goals di seperti apa yang harus dibuat? Dalam hal apa saja perlu ada goals? Dalam hal apa saja diperlukan perbaikan atau adanya terobosan?

Di dalam masa pembelajaran jarak jauh ini, setidaknya ada 3 area yang kita bisa buatkan goals khusus untuk murid, yakni (1) kehadiran, (2) keterlibatan, serta (3) kinerja.

Bagaimana cara dan contoh pembuatan goals untuk pembelajaran online di tiga area tersebut? Simak pemaparan di bawah ini.

Kehadiran

Kehadiran ditempatkan dalam area yang pertama bukan tanpa sebab. Tanpa ada kehadiran murid, tidak akan ada baik aspek keterlibatan maupun kinerja murid. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memprioritaskan kehadiran murid di masa pembelajaran jarak jauh ini.

Salah satu goal yang dapat dibuat dalam area kehadiran ini misalkan kehadiran seluruh murid dalam satu kelas mencapai 95% dalam satu semester. Untuk mencapai goal ini, sistem yang dapat dibuat misalnya:

  1. Pemanggilan orang tua bagi murid yang tidak hadir lima kali atau lebih tanpa keterangan.
  2. Guru secara rutin mengabari orang tua terkait kehadiran murid saat pembelajaran daring. Misalkan, saat absensi kehadiran bisa dikirimkan di akhir minggu agar orang tua bisa mengecek kehadiran anak.
  3. Guru menanyakan kabar murid yang satu atau dua kali tidak hadir tanpa keterangan dalam sesi pertemuan sinkronus.

Keterlibatan

Selanjutnya, area yang perlu dibuatkan goal adalah keterlibatan murid (students’ engagement). Setelah murid dapat hadir secara konsisten dalam pertemuan online, selanjutnya guru dapat memastikan bahwa mereka aktif terlibat dalam setiap tahap pembelajaran. Keterlibatan merupakan salah satu isu yang kerap kali muncul dalam pembelajaran jarak jauh.

Misalkan, guru meminta murid untuk memberikan opini atau respon terkait dengan pertanyaan diskusi yang diberikan. Tetapi, tidak jarang murid diam saja dan memilih untuk tidak terlibat dalam aktifitas tersebut.

Memang terdapat banyak faktor yang mempengaruhinya. Bisa jadi karena murid tidak tertarik, kesulitan dalam hal perangkat atau internet, atau ia tidak mengerti. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk mengobservasi kemungkinan penyebabnya karena setiap penyebab membutuhkan penanganan yang berbeda.

Penanganan yang sangat dapat guru kontrol adalah jika penyebabnya bukan dari perangkat atau internet (infrastruktur), yakni karena murid tidak tertarik atau tidak mengerti. Jadi, goal yang dapat dibuat adalah meningkatkan keterlibatan murid, yakni dalam hal partisipasi mengikuti setiap aktifitas pembelajaran.

Selanjutnya, sistem yang bisa dibangun adalah:

  1. Guru menyediakan minimal 3 aktifitas pembelajaran untuk satu pertemuan.
  2. Guru memaksimalkan penggunaan aplikasi pembelajaran dan permainan digital edukatif.
  3. Secara intensional guru menyediakan kesempatan bagi murid untuk bertanya dan menyampaikan pendapat

Kinerja

Kemudian, muara dari kehadiran dan keterlibatan yang baik adalah kinerja yang baik. Tetapi, ada kalanya hasil murid tidak sesuai dengan apa yang diharapkan guru, walau mereka sudah hadir secara konsisten dan aktif terlibat dalam pembelajaran.

Jika demikian, guru perlu mengobservasi dalam hal apa kinerja (performance) yang perlu ditingkatkan. Kinerja diukur dari nilai yang berdasarkan hasil belajar murid. Ini berarti kinerja bisa dilihat dari nilai murid dalam aspek kognitif, afektif, atau psikomotor dari setiap mata pelajaran. Contoh dari goals dan sistem di aspek kinerja ini sudah dipaparkan di awal tulisan, yakni di bagian akhir dari perbedaan goals dan sistem.

Sebagai penutup, perlu diingat bahwa adanya goals dan sistem bukanlah suatu hal yang wajib; ini bersifat opsional. Tetapi, layaknya kapal berlayar tanpa tujuan, pembelajaran tanpa tujuan yang spesifik akan hanya berujung pada melelahkan badan dan tidak mendapatkan apa-apa. Perbaikan atau terobosan apa yang ingin Anda berikan kepada murid di 2022 ini?