Guru Berpengetahuan vs Guru Bijak Saat Pembelajaran Online

Di dalam masa pembelaran online ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kualitas dari pembelajaran murid juga secara besar dipengaruhi oleh kualitas guru yang mengajarnya. Tidak heran ada peribahasa yang berbunyi, “guru kencing berdiri, murid kencing berlari,” yang berarti murid banyak belajar dari gurunya.

Salah satu kualitas guru bisa dilihat dari apakah dia adalah seorang guru yang berpengetahuan atau guru yang bijak. Bagaimana maksudnya? Simak penjelasan di bawah ini.

Apa maksudnya guru berpengetahuan?

Berpengetahuan secara sederhana memiliki makna memiliki pengetahuan, berilmu, atau terpelajar. Dalam konteks guru, guru berpengetahuan berarti hampir merupakan semua guru. Hal ini karena guru biasanya minimal memiliki latar belakang pendidikan sarjana, dan memiliki pengetahuan dibidangnya yang kemudian diajarkan kepada para murid.

Tetapi, apakah untuk menjadi berpengetahuan itu cukup bagi guru? Jawabannya: Tidak cukup. Mengapa demikian? Guru bergerak dalam bidang pendidikan. Kata ‘pendidikan’ dalam Bahasa Yunani memiliki dua jenis akar kata, yakni ‘educere’ yang berarti memimpin keluar (to lead out, dalam Bahasa Inggris), dan ‘educare’ yang berarti melatih atau membentuk (to train atau to mold dalam Bahasa Inggris) (Bass & Good, 2004).

Dua akar kata ini menyiratkan makna mendasar dari pendidikan, yakni sarana untuk memimpin dan melatih murid. Tentu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam menjalankan dua fungsi ini. Tetapi, bisakah kita memimpin murid jika kita tidak mengerti tentang tujuan hidup mereka? Atau bisakah kita melatih murid jika kita tidak mengerti tentang kebutuhan mereka? Terpenting, bisakah kita memimpin dan melatih mereka jika kita sendiri sebagai guru tidak mengerti tentang tujuan hidup dan kebutuhan kita secara pribadi? Jika jawabannya bisa, maka itu merupakan jawaban yang tidak jujur.

Apa itu guru bijak?

Kata ‘bijak’ dalam KBBI berarti selalu menggunakan akal budinya, pandai, atau mahir. Perhatikan kata ‘mahir’ dalam definisi tersebut. Perbedaan mendasar dari berpengetahuan dan bijak adalah berpengetahuan hanya sebatas tahu, sedangkan bijak sampai pada tahap menggunakan pengetahuan.

Kita membutuhkan tidak hanya guru yang berpengetahuan untuk mendidik anak murid kita, tetapi guru bijak. Guru yang bijak mampu memimpin dan melatih para murid. Hal ini karena guru yang bijak selalu memiliki fokus untuk menerapkan apa yang diketahui dalam dunia nyata. Implikasinya adalah mereka akan memiliki jauh lebih banyak pengalaman daripada guru yang sebatas tahu saja. Guru bijak teoritis dan praktis, sedangkan guru berpengetahuan hanya teoritis.

Guru yang bijak tahu betul bahwa tujuan hidupnya merupakan hal yang sangat penting dalam hidup sehingga ia memberikan banyak waktunya untuk merenungkan dan mengeksplor berbagai macam hal dalam hidup agar ia bisa menentukan hal apa yang benar-benar menjadi gairah dan semangatnya di dalam hidup. Merekalah yang paham akan kebutuhan dan tujuan hidup murid sehingga mereka bisa memimpin dan melatih mereka.

3 perbedaan guru berpengetahuan & guru bijak di pembelajaran daring

Terdapat perbedaan nyata dari guru berpengetahuan dan guru bijak di masa pembelajaran online ini, yakni sebagai berikut.

Pertama, jika guru berpengetahuan mendesain proses pembelajaran hanya sampai tahap berpikir C1 dan C2 pada Taksonomi Bloom, guru bijak akan mendesainnya lebih dari itu, yakni C3 sampai dengan C6. Mengapa demikian? Karena penggunaan pengethuan dimulai dari C3, yaitu menerapkan (applying).

Sebagai contoh, dalam pembelajaran IPS mengenai ASEAN, guru yang berpengetahuan akan mengajarkan fakta-fakta mengenai ASEAN yang sebenarnya bisa ditemukan di Google. Di lain sisi, guru yang bijak bisa saja akan membawa murid untuk dapat memiliki relasi dan kerja sama dengan murid yang lainnya yang juga berada di dalam kawasan Asia Tenggara.

Kedua, tujuan pembelajaran dari guru berpengetuan mengarah pada untuk mendapatkan pengetahuan, sedangkan guru bijak mengarah pada untuk menggunakan pengetahuan. Hal ini berarti hasil akhir dari kegiatan pembelajaran akan terpengaruh, tidak hanya di dalam prosesnya saja.

Misalkan, dalam pembelajaran PKn, guru berpengetahuan akan berhenti sampai murid bisa menghafal sila-sila dalam Pancasila. Di lain sisi, guru bijak akan menolong murid untuk dapat menerapkan sila-sila Pancasila tersebut dalam kehidupan sehari-hari, misalkan taat beribadah dalam sila yang pertama.

Ketiga, guru yang berpengetahuan hanya bisa memberikan perintah saja, sedangkan guru yang bijak tidak hanya memberikan perintah, tetapi juga memberikan contoh hasil akhir dari penugasan asesmen sumatif yang sedang berjalan.

Sebagai contoh, guru berpengetahuan akan menyuruh murid untuk mendesain poster digital menggunakan sebuah aplikasi pembelajaran. Sementara itu, guru bijak akan terlebih dahulu menunjukkan karya yang telah ia buat agar kemudian dapat disaksikan murid dan mungkin juga menjadi inspirasi dan referensi bagi mereka.

Selain tiga hal ini, masih banyak lagi hal-hal praktis lainnya yang bisa menjadikan kita guru bijak saat pembelajaran jarak jauh ini. Pertanyaan panduan untuk menentukannya adalah, apakah hal tersebut membantu guru untuk menerapkan pengetahuannya atau tidak? Selamat berpikir, dan selamat menerapkan pengetahuan!