Tips Menjadi Pembicara Webinar yang Sukses

Dibanding seminar tatap muka, webinar adalah opsi yang jauh lebih nyaman, hemat, dan menguntungkan, baik bagi pihak penyelengara maupun peserta. Hanya saja, faktor pembicara webinar itu sendiri menjadi lebih krusial. Berdasarkan survey, sekitar 48% peserta webinar mengaku bahwa kegiatan webinar menjadi tidak menyenangkan jika kualitas pembicaranya buruk. Oleh sebab itu, seorang pembicara webinar haruslah bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugasnya. Agar lebih meningkatkan kesuksesan acara, beberapa tips menjadi pembicara webinar berikut ini juga bisa diterapkan.

Persiapan Webinar

Jangan pernah menyepelekan pentingnya sebuah persiapan matang. Selain untuk memastikan Anda bisa memberikan yang terbaik, persiapan juga bisa membantu mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin timbul saat acara nantinya.

Kenali Audiens

Gaya bicara, pilihan kosakata, serta kecepatan penyampaian materi harus disesuaikan dengan kondisi audiens, terutama dalam faktor rentang usia dan tingkat pendidikannya. Sebagai contoh, jika peserta webinar kebanyakan adalah masyarakat awam, maka pembicara harus meminimalisir penggunaan kosakata yang terlalu rumit.

Persiapkan Sedetail Mungkin

Semakin detail persiapan yang Anda lakukan, semakin besar peluang Anda untuk membawakan acara dengan sukses. Persiapan yang perlu dilakukan bukan hanya dari segi materi presentasi saja, namun juga kesiapan perangkat, kesiapan diri sendiri, serta antisipasi terhadap berbagai masalah yang mungkin timbul.Berlatih,

Berlatih, dan Berlatih

Tidak ada kesempurnaan yang didapat secara spontan. Oleh sebab itu, cobalah simulasikan webinar yang sudah Anda susun. Sembari meluweskan diri dalam menyampaikan materi, berlatih juga akan membantu Anda menemukan hal-hal yang bisa lebih diperbaiki lagi dalam rancangan webinar yang sudah Anda buat.

Saat Webinar Berlangsung

Tentu saja, sebagaian besar tips menjadi pembicara webinar yang paling penting adalah mengenai bagaimana cara Anda membawakan materi selama acara berlangsung. Tentunya, ada bnayak hal yang perlu diperhatikan. Namun, secara umum, beberapa poin yang paling penting adalah sebagai berikut:Tepat Waktu

Ketepatan waktu memang banyak diremehkan di Indonesia, namun jangan sampai Anda melakukan hal tersebut. Karena, bagaimanapun juga, datang tepat waktu menunjukkan rasa respek Anda terhadap orang lain. Sebagai pembicara webinar, keharusan untuk tepat waktu bukan hanya sekedar mulai standby sesuai jadwal. Namun, seluruh jalannya acara webinar sampai selesai pun harus terlaksana seperti yang sudah direncanakan dari awal.

Ingat Pentingnya Pembukaan

Salah satu tips menjadi pembicara webinar yang sangat krusial namun banyak disepelekan orang adalah mengingat bahwa kualitas pembukaan akan sangat mempengaruhi fokus dan semangat audiens dalam mengikuti seluruh rangkaian acaranya. Perhatikanlah hal-hal berikut agar pembukaan yang Anda berikan memberikan impresi positif yang kuat:

  • Lakukan secara singkat dan padat, karena pembukaan yang terlalu banyak basa-basi akan membosankan.
  • Jangan terlalu banyak menceritakan tentang diri sendiri.
  • Jelaskan kepada audiens tentang apa saja yang akan dipresentasikan dan dikerjakan selama proses webinar
  • Beri mereka alasan mengapa mereka harus mengikuti keseluruhan rangkaian acara.

Semangat dan Bahasa Tubuh

Disadari atau tidak, semangat seorang pembicara akan menular ke audiens. Dan bahasa tubuh akan menunjukkan semua itu. Bila pembicara webinar nampak malas dan tidak tertarik, otomatis pesertanya pun akan demikian. Sebaliknya, jika pembicara tampil dengan penuh keyakinan dan enerjik, maka kemungkinan besar peserta pun akan percaya dengan apapun yang disampaikan, serta merasa tertarik untuk terus fokus mengikuti acaranya. Namun, perlu diperhatikan pula bahwa semuanya harus tetap tampak natural. Semangat yang tampak dibuat-buat sebaliknya justru akan memberikan impresi buruk di mata audiens.

Interaksi

Suatu webinar akan terasa hidup jika ada interaksi antara pemberi materi dan penerima materi, agar komunikasi tidak terbatas satu arah saja. Ada banyak cara untuk menjalin interaksi singkat dengan audiens, misalnya sebagai berikut:

  • Pertanyaan yes-or-no yang spontan dilontarkan sesekali si tengah sesi presentasi
  • Polling atau kuis singkat berbasis online
  • Sesi tanya jawab atau diskusi pendek setelah presentasi berakhir

Setelah Webinar Selesai

Jangan gampang berpuas diri. Webinar selesai bukan berarti tugas Anda sebagai pembicara pun juga selesai saat itu juga. Anda harus memastikan apakah penyampaian materi sudah benar-benar efektif dan peserta merasa puas dengan pengalamannya. Namun, tugas ini tidaklah sulit.

Kuesioner Feedback

Kritik dan saran peserta webinar akan mengukur kinerja Anda sebagai pembicara webinar. Hal tersebut juga bisa Anda jadikan bahan evaluasi agar bisa lebih baik di acara berikutnya. Namun, alih-alih menunggu feedback datang, sebaiknya Anda secra proaktif menyebar kuesioner kepada seluruh peserta. Buatlah poin-poin pertanyaan yang penting dan spesifik tentang kualitas apa yang perlu Anda nilai dari pekerjaan Anda sebelumnya. Agar lebih memudahkan peserta, gunakan sistem skala atau pilihan ganda.

Evaluasi dan Perbaikan

Evaluasi dan perbaikan akan meningkatkan daya saing Anda dalam membawakan webinar. Maka, tak mengherankan bila salah satu tips menjadi pembicara webinar yang baik adalah dengan melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkala. Idealnya, evaluasi dilakukan segera setelah webinar berakhir, ketika semuanya masih segar dalam ingatan. Gunakan bahan evaluasi untuk menemukan titik-titik mana saja yang harus diperbaiki agar acara selanjutnya bisa lebih berkualitas.

Seorang pembicara webinar dapat dikatakan sukses jika audiens mampu memahami materinya dengan baik dan merasa senang dengan pengalamannya mengikuti webinar tersebut. Akan lebih baik lagi jika pembicara tersebut berhasil mempengaruhi audiens untuk membeli produk sponsor atau paket webinar selanjutnya.