4 Jenis Aplikasi Pembelajaran Online untuk Kelas Digitalmu

Salah satu kendala yang dialami guru adalah kebingungan dalam memilih aplikasi yang mana yang akan digunakan dalam pembelajaran online. Akibatnya, mungkin guru menggunakan aplikasi tertentu tanpa tahu sebenarnya aplikasi tersebut cocoknya digunakan untuk apa. Misal, aplikasi yang sebenarnya cocok digunakan untuk latihan, malah digunakan untuk sarana komunikasi. Ini tentu akan membuat proses pembelajaran menjadi tidak efektif dan efisien.

Tetapi, tahukah Anda bahwa sebenarnya ada 4 jenis teknologi yang digunakan untuk keperluan teknologi? Aplikasi ini ialah aplikasi (1) inkuiri, (2) komunikasi, (3) konstruksi, serta (4) ekspresi (Huang, Spector, & Yang, 2019). Setelah membaca artikel ini, Anda akan mengerti jenis-jenis aplikasi seperti apa yang cocok untuk diterapkan dalam tiap tahap pembelajaran. Penasaran? Simak penjelasan lengkapnya.

Aplikasi Inkuiri

Aplikasi inkuiri adalah aplikasi pembelajaran yang digunakan untuk membangun rasa ingin tahu (curiosity) dan ketertarikan (interest) murid terhadap topik yang akan dipelajari. Jadi, tujuan penggunaan aplikasi jenis ini bukanlah tentang penyampaian materi, tetapi lebih ke aplikasi pembuka (opening). Manfaatnya, akan lebih mudah bagi guru untuk selanjutnya menyampaikan materi karena murid sudah memiliki curiosity dan interest terhadap topik pelajaran.

Aplikasi inkuri dapat berupa aplikasi yang menyediakan fitur untuk brainstorming atau mindmapping. Bayangkan metode KWL Chart, tetapi dilakukan secara online, dimana murid akan memikirkan apa yang sudah diketahui, ingin diketahui, dan menaruhnya dalam suatu wadah. Contoh lain, aplikasi inkuiri dapat sesederhana aplikasi pemutar video seperti YouTube, dimana guru dapat menampilkan video-video menarik yang relevan dengan topik pelajaran.

Read About: 6 Tahap Inkuiri dalam Pembelajaran Daring

Aplikasi Komunikasi

Aplikasi komunikasi merupakan aplikasi pembelajaran yang dapat digunakan murid untuk berkomunikasi baik dengan guru maupun teman-teman kelasnya. Tujuan penggunaan aplikasi ini layaknya sebuah perekat, yakni untuk menjaga hubungan antara murid dengan guru maupun murid-murid lainnya tetap terjalin dengan lancar. Manfaat dari aplikasi jenis ini adalah dapat membangun rasa percaya dan kehadiran yang jelas dalam pembelajaran online.

Aplikasi komunikasi biasanya dapat terintegrasi di luar Learning Management System (LMS) maupun di luar LMS. Dalam sebagian LMS, terdapat fitur yang memungkinkan murid dan guru dapat saling berinteraksi satu sama lain melalui pemberian pesan, baik di pesan pribadi (private chat) maupun kolom komentar pembelajaran. Untuk aplikasi di luar LMS, harus diinstal secara terpisah. Contoh aplikasi yang banyak digunakan dalam jenis ini adalah WhatsApp.

Apikasi Konstruksi

Aplikasi konstruksi merupakan aplikasi pembelajaran online yang digunakan untuk mengkonstruksi pemahaman murid. Tujuan dari aplikasi konstruksi adalah memberikan ruang bagi murid untuk menguji pemahaman yang ia dapatkan dari apa yang sudah dipelajari. Dengan bantuan aplikasi konstruksi, murid dapat memiliki kesempatan untuk mempraktikkan pemahaman dan pengetahuan yang didapat, atau tingkat tiga dalam Taksonomi Bloom.

Contoh aplikasi konstruksi yang paling banyak digunakan adalah aplikasi-aplikasi pembelajaran yang menyediakan fitur kuis digital. Melalui kuis digital, guru dan murid dapat melihat sejauh mana pemahaman yang sudah dipahami oleh murid, baik itu dalam bentuk pilihan ganda maupun isian. Selain kuis digital, aplikasi konstruksi juga dapat berupa aplikasi yang berperan sebagai wadah untuk menaruh pemahaman murid. Bayangkan sebuah buku tulis, tetapi secara daring.

Aplikasi Ekspresi

Aplikasi ekspresi adalah aplikasi pembelajaran online yang digunakan untuk menggunakan pemahaman dan keterampilan yang sudah didapatkan murid dari proses pembelajaran yang sudah terjadi. Jadi, tujuan dari aplikasi ekspresi adalah memberikan ruang bagi murid menaruh pemahaman dan keterampilan dalam berbagai bentuk, baik itu teks, gambar, audio, maupun video. Manfaatnya adalah hasil dari pembelajaran online akan lebih terlihat berkat aplikasi ini.

Oleh karena ada berbagai macam bentuk dari ‘ekspresi’ dari pembelajaran murid (teks, gambar, audio, dan video), guru perlu mempertimbangkan terlebih dahulu produk digital seperti apa yang akan dibuat murid, apakah fokus dalam satu hal, atau berbagai bentuk. Misal, dalam pembelajaran Seni Budaya tentang menggambar, tentu hasil yang cocok adalah gambar. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia materi pidato, tentu ekspresi yang cocok adalah teks dan audio.

Integrasi Menggunakan Gagne’s 9 Events of Instruction

Di titik ini, mungkin kita bertanya, bagaimana menempatkan setiap jenis aplikasi ini dalam setiap pembelajaran? Apakah dalam pembukaan pembelajaran, bisa menggunakan semua jenis tersebut, atau ada jenis tertentu yang lebih cocok? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, mari kita lihat 9 tahap pembelajaran dari Robert Gagne, dan aplikasi jenis apa saja yang cocok dalam tiap tahapan tersebut.

Untuk aplikasi inkuiri, ini sangat cocok untuk digunakan dalam pembukaan pembelajaran. Jadi, bisa digunaan mulai tahap 1 dan 2. Untuk aplikasi komunikasi, bisa digunakan saat menyampaikan pembelajaran dan memberikan bimbingan belajar, yakni tahap 3 sampai dengan 5. Untuk aplikasi konstruksi, sangat cocok untuk latihan mandiri, yakni tahap 6 dan 7. Terakhir, apikasi ekspresi cocok digunakan untuk tugas akhir, yakni tahap 8 dan 9.

Bagaimana, penggunaan jenis-jenis aplikasi pembelajaran menjadi semakin jelas, bukan? Jadi, sudah tahu kan harus menggunakan aplikasi seperti apa dalam tiap tahapan pembelajaran? Ingatlah, bahwa penggunaan teknologi dalam pendidikan memiliki tujuan akhir untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja murid. Jika dua hal ini meningkat saat kamu menggunakan aplikasi-aplikasi tertentu, lanjutkanlah! Selamat mencoba ya!

Referensi Tambahan

Huang, R., Spector, J. M., & Yang, J. (2019). Educational technology: A primer for the 21st century. Singapore: Springer.