5 Cara Memperlakukan Siswa Lebih Baik Saat Pembelajaran Online
Dalam belajar online, banyak hal yang terjadi, dari urusan perangkat, koneksi, aplikasi, bahan ajar, serta murid. Hal ini dapat membuat guru secara tidak sadar memperlakukan murid dengan ‘kurang baik’ oleh karena banyak hal yang harus dilakukan dalam waktu yang sama. Ini bisa menimbulkan kebencian dari murid bagi guru selama masa ini. Tentu ini adalah sebuah masalah yang krusial jika terjadi di pembelajaran jarak jauh ini.
Oleh karena itu, penting bagi guru untuk berlatih bagaimana memperlakukan murid dengan lebih baik selama pembelajaran daring ini. Berikut ini merupakan 5 cara praktis untuk melakukannya. Dengan menerapkannya, guru akan lebih memiliki cara pandang yang utuh mengenai bagaimana harus melihat murid. Simak penjelasannya.
Gunakan Kata-kata yang Menyenangkan
Menggunakan kata-kata yang menyenangkan berarti menghilangkan penggunaan kata-kata yang kasar. Tentu tidak ada seorang pun yang suka dikatai secara kasar, termasuk murid kita. Dengan menggunakan kata-kata yang menyenangkan, murid akan merasa dihargai. Ini akan banyak membawa dampak positif bagi mereka, seperti merasa lebih dihargai, diterima, serta meningkatkan pengalaman dan hasil belajar mereka selama pembelajaran jarak jauh ini.
Cara praktis untuk menerapkan ini salah satunya adalah dengan menggunakan magic words, seperti (1) maaf, (2) tolong, dan (3) terima kasih. Saat guru berbuat kesalahan, guru harus dengan rendah hati meminta maaf kepada murid. Selain itu, ketika guru meminta murid melakukan sesuatu atau membutuhkan bantuan mereka, gunakanlah kata tolong. Selanjutnya, saat murid sudah melakukan hal yang diinstruksikan, hendaklah juga guru mengucapkan terima kasih.
Memberikan Lebih Banyak Apresiasi
Memberikan lebih banyak apresiasi berarti guru secara lebih intensional menyadari perilaku dan hasil belajar murid, dan memberikan apresiasi atau pujian atas setiap hal baik yang mereka lakukan. Tentunya ini harus diimbangi dengan pengertian saat mereka belum melakukan hal yang baik agar mereka tidak mengasosiasikan kasih guru hanya dengan perbuatan baik murid. Saat murid mendapatkan lebih banyak apresiasi, mereka akan merasa lebih diperhatikan.
Untuk menerapkannya dalam pembelajaran online, guru bisa melakukannya di waktu-waktu berbeda, seperti saat murid (1) mengajukan pertanyaan, (2) berpartisipasi dalam diskusi, (3) mendapatkan hasil belajar yang baik, serta (4) melakukan hal-hal baik secara sukarela. Oleh karea itu, guru perlu mengamati detail dari setiap apa yang dilakukan dan dikatakan oleh murid agar bisa memberikan apresiasi di waktu yang tepat.
Mudah Dihubungi
Mudah dihubungi di masa pembelajaran daring ini merupakan kunci dari komunikasi yang efektif. Guru yang mudah dihubungi adalah guru yang tidak mengabaikan setiap pertanyaan dari murid yang disampaikan baik melalui pesan pribadi, telepon sekolah, maupun di platform Learning Management System (LMS). Manfaat dari ini adalah murid dan orang tua akan merasa bahwa sekolah peduli terhadap setiap kendala yang mereka temui.
Dalam penerapannya, guru perlu menyesuaikan dengan kenyamanan masing-masing. Ada tiga pendekatan umum: (1) instant zero message, yakni memastikan bahwa setiap pesan langsung dibalas saat masuk, (2) batching, yakni mengatur satu waktu khusus, misal di pagi dan sore hari, untuk khusus hanya membalas pesan, tetapi tidak di luar waktu tersebut, dan (3) combination, yakni gabungan dari keduanya, ada kalanya dalam waktu khusus, dan ada juga yang tidak.
Antusias Saat Mengajar
Antusias atau semangat saat mengajar sangat dirasakan oleh murid. Mereka bisa membedakan guru yang bersemangat dan tidak. Antusias saat mengajar berarti seorang guru memberikan yang terbaik saat mengajar, yang dilihat dari ekspresi wajah, volume suara, dan tidak terkecuali metode mengajar. Antusiasme guru saat mengajar sangat berpengaruh terhadap murid. Ini akan ‘menular’ kepada murid sehingga mereka pun ikut antusias saat belajar online.
Cara praktis untuk menerapkan ini adalah dengan (1) memiliki persiapan yang matang sebelum mengajar. Kita akan bersemangat saat memiliki kepercayaan diri yang baik. Kepercayaan diri ini dibangun dari persiapan yang baik juga. Selain itu, bisa juga dengan (2) melibatkan aktivitas pembelajaran yang melibatkan pergerakan fisik. Melalui pergerakan fisik, detak jantung guru dan murid akan meningkat, dan ini juga akan meningkatkan semangat guru saat mengajar.
Jangan Pilih Kasih
Pilih kasih adalah suatu masalah yang krusial jika terjadi di dalam kelas. Saat guru pilih kasih terhadap muridnya, ini berarti ia sedang memberikan lebih banyak kasih (favoritism)terhadap anak-anak tertentu dan lebih sedikit kepada yang lain. Dampak buruknya yakni dapat membuat murid menganggap guru sebagai pribadi yang tidak adil dan mereka pun akan menolak, baik secara langsung maupun di dalam hati, setiap hal yang yang diberikan oleh guru tersebut.
Biasanya pilih kasih dalam pembelajaran online dapat diamati dari kasus-kasus berikut: (1) beberapa murid sering mengangkat tangan, tapi selalu satu murid tertentu yang mendapatkan kesempatan dari guru, (2) hanya murid orang tertentu yang sering mendapatkan pujian dari guru, (3) penerapan aturan dan prosedur yang lebih permisif bagi anak murid tertentu, serta (4) nilai yang lebih tinggi untuk murid tertentu dengan kinerja yang sama dengan murid yang lainnya.
Dari kelima cara ini, cara mana yang ingin kamu lakukan dikelas virtualmu besok? Silahkan bagikan di kolom komentar ya. Selain itu, cara-cara di atas ini mudah dilakukan, bukan? Boleh bagikan juga ke teman-teman guru yang membutuhkan ya. Selamat berbagi!