Kemajuan teknologi sebenarnya memudahkan manusia untuk berkomunikasi tanpa terbatas oleh ruang dan waktu. Sekilas, konsep sekolah online memang akan membuka kesempatan komunikasi tak terhingga antara pihak guru dan sekolah dengan pihak murid dan orang tua. Namun, alih-alih memudahkan, hal tersebut juga bisa menghambat komunikasi efektif di sekolah online. Masalah lain yang mungkin terjadi juga adalah komunikasi justru semakin sulit. Pasalnya, memang bahasa tulisan seringkali bisa ditangkap secara berbeda. Respon yang tidak instan juga bisa membuat orang merasa tidak nyaman.
Agar semua pihak merasa nyaman dan komunikasi efektif di sekolah online, sangat penting bagi pihak sekolah untuk mengikuti berbagai tips berikut. Adapun komunikasi yang dimaksud termasuk halnya komunikasi selama kelas berlangsung maupun komunikasi di luar kelas.
Tetapkan Metode, Aturan, dan Batasan Komunikasi
Pihak sekolah harus menentukan bagaimana cara berkomunikasi, baik selama di kelas maupun di luar kelas. Karena jika tidak, murid dan orang tua akan memilih caranya sendiri-sendiri. Meski dirasa nyaman bagi mereka, cara ini akan membuat pihak guru kelimpungan dalam meresponnya. Apalagi, jika para murid atau orang tua sampai menghubungi para guru melalui akun sosial media personal mereka.
Sebagai contoh, berikut adalah rekomendasi metode komunikasi selama kelas virtual sedang berlangsung:
- Tidak boleh menyela orang lain, baik guru maupun sesama murid, yang sedang berbicara.
- Murid wajib mengangkat tangan atau mengaktifkan “raise hand” dan menunggu diberi ijin sebelum dapat mengutarakan pendapat atau pertanyaannya.
- Komunikasi juga boleh melalui fitur room chat.
- Komunikasi dalam kelas hanya diperbolehkan untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran.
Sementara, ini adalah rekomendasi petunjuk komunikasi antara guru dengan murid atau orang tua:
- Komunikasi hanya akan dilayani jika melalui platform resmi sekolah, baik email maupun chat.
- Pihak guru dan sekolah hanya akan memberi respon pada jam kerja, kecuali jika keadaannya memang penting untuk ditanggapi saat itu juga.
- Orang tua murid tidak diperbolehkan ikut berbicara di dalam ruang kelas virtual, baik secara langsung maupun tertulis dalam chat.
Platform Umum dan Platform Pribadi
Platform berkomunikasi sebaiknya minimal ada 2 pilihan. Yang pertama adalah ruang umum dimana semua peserta bisa ikut mengetahui hal apa yang sedang dibahas. Platform ini cocok untuk membahas sesuatu yang penting untuk diketahui bersama.
Sebagai contoh, dalam kelas online, platform umum ini adalah dengan mengatakannya langsung di kelas atau melalui fitur public chat. Sementara itu, di luar kelas online, platform umum bisa berupa whatsapp group antara guru dan murid, atau guru dan orang tua murid.
Sementara itu, platform pribadi disediakan agar orang tua atau murid bisa mengutarakan sesuatu kepada gurunya tentang hal-hal yang tidak elok untuk dibahas di ranah publik. Untuk keperluan ini, pihak sekolah bisa memanfaatkan email atau personal chat.
Sesi Tanya Jawab dan Diskusi
Menyediakan satu sesi khusus untuk bertanya, menjawab, dan berdiskusi adalah cara yang ampuh untuk membangun komunikasi efektif di sekolah online. Dengan adanya sesi khusus seperti ini, murid cenderung akan lebih tertib dalam berkomunikasi tanpa guru harus repot mengingatkan berulang kali.
Sediakan Homeroom dan Breakout Room
Sesi homeroom dan breakout room adalah cara meningkatkan komunikasi efektif di sekolah online pada level sesama murid. Di sini, mereka akan belajar menyampaikan isi pikiran mereka secara padat dan singkat. Selain itu, para murid juga akan belajar saling mendengarkan, menyimak, merespon, dan juga berargumen secara sehat.
Tugas Presentasi untuk Murid
Sesekali, para murid perlu diberi tugas berupa presentasi untuk membantu mereka meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum. Dengan waktu yang terbatas, mereka akan belajar untuk dapat menyampaikan sesuatu secara lebih padat dan ringkas, tidak berbelit-belit. Seiring berjalannya waktu, mereka pun akan semakin bisa menjalin komunikasi efektif di sekolah virtual dan bahkan dalam kesempatan lain di luar sekolah.
Arahan, Teguran, dan Konsekuensi Tegas
Jangan membiarkan murid atau orang tua murid yang menyampaikan sesuatu tidak sesuai dengan aturan. Hal ini beresiko akan menjadi kebiasaan yang membuat pihak sekolah makin kerepotan. Belum lagi resiko adanya informasi yang kurang tersampaikan dengan baik.
Setiap kali ada komunikasi yang tidak semestinya, cobalah untuk mengarahkannya ke platform yang tepat dengan cara yang benar. Selanjutnya mereka akan lebih memperhatikan aturan yang semestinya. Namun, bila mereka masih tetap mengulanginya, Anda bisa memberi teguran yang lebih tegas.
Jika sudah sampai pada taraf mengganggu kenyamanan dan ketertiban, Anda juga bisa mengambil tindakan yang lebih tegas. Contohnya, jika ada murid yang spamming di chat kelas dan tidak mempan ditegur, Anda bisa mempertimbangkan untuk mengeluarkannya dari grup.
Komunikasi efektif di sekolah virtual sangat diperlukan bukan saja untuk kenyamanan bersama, namun juga untuk memastikan tidak ada informasi yang terlewat disampaikan. Tanpa hal itu, proses belajar mengajar pun bisa terhambat, yang pada akhirnya akan merugikan murid. Oleh sebab itu, semua pihak harus sepakat dan sama-sama mengusahakannya.