Teknologi memungkinkan kita untuk menjalani proses belajar mengajar online dalam berbagai cara. Namun, secara garis besar, berbagai metode tersebut dapat digolongkan menjadi dua, yaitu asynchronous learning (pembelajaran tidak terhubung) dan synchronous learning (pembelajaran terhubung).
Yang menjadi pertanyaannya, apakah perbedaan kedua metode belajar online tersebut? Bagaimana caranya menentukan pilihan metode yang tepat? Mari kita pelajari bersama!
Pengertian
Synchronous learning adalah metode belajar online dimana semua murid dan guru dalam kelas melakukan prosesnya secara online dalam waktu yang sama. Kegiatan ini memerlukan sebuah platform online agar para murid dan guru bisa saling berinteraksi langsung secara real time.
Sementara itu, asynchronous learning adalah metode belajar online yang prosesnya bisa berlangsung dalam waktu yang berlainan, namun masih dalam satu rentang waktu tertentu. Platform online tetap diperlukan, namun biasanya hanya untuk proses transfer materi dan interaksi tidak langsung.
Contoh synchronous learning adalah webinar, kelas video conference, dan sebagainya. Setiap murid dan guru harus hadir secara virtual sesuai jadwal. Dalam hal ini, diperlukan koneksi internet yang stabil, perangkat komputer, webcam, dan mikrofon untuk setiap partisipan.
Untuk asynchronous learning, materi pengajaran biasanya berbentuk video rekaman dan ebook yang dibagi ke murid melalui internet. Para murid pun mengumpulkan tugasnya secara online juga, baik melalui email atau upload ke platform tertentu.
Kelebihan dan Kekurangan
Setiap metode pembelajaran online memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Poin-poin nantinya tersebut bisa dipertimbangkan oleh penyelenggara pendidikan untuk memilih dan mempersiapkan kelas online yang akan dilakukan.
Kelebihan Synchronous Learning
- Interaksi sosial antar partisipan bersifat lebih hidup.
- Proses belajar lebih dinamis.
- Respon langsung antara guru dan murid sehingga mempercepat proses pemahaman materi.
- Kelas lebih terstruktur.
- Semua murid menyelesaikan tugas dalam waktu yang bersamaan.
- Proses lebih efisien bagi pihak pengajar.
- Untuk kelas usia dini, pendampingan orang dewasa di rumah hanya sekedar mengawasi dan membantu seperlunya saja.
Kekurangan Synchronous Learning
- Tidak semua pihak memiliki perangkat yang memadai.
- Resiko gagal bila koneksi internet tiba-tiba mati atau lambat.
- Terkadang sulit mengatur jadwal yang nyaman bagi setiap pihak.
- Tidak semua murid bisa belajar cepat, sehingga kemungkinan ada yang masih belum paham dengan materinya ketika kelas sudah selesai.
- Jika jumlah murid banyak, tidak semuanya berkesempatan untuk berinteraksi dengan guru.
- Semakin banyak murid akan semakin menyulitkan murid yang lambat untuk memahami materinya.
Kelebihan Asynchronous Learning
- Jadwal fleksibel untuk setiap partisipan
- Setiap murid bisa belajar dengan ritme masing-masing
- Akses lebih mudah untuk murid yang perangkatnya terbatas
- Lebih hemat kuota internet
- Para murid lebih berkesempatan untuk tanya jawab melalui komunikasi tidak langsung
Kekurangan Asynchronous Learning
- Minim interaksi sosial karena para partisipan tidak terhubung langsung.
- Komunikasi tidak langsung terkadang justru menyulitkan murid untuk memahami materi.
- Resiko adanya murid yang menunda-nunda pekerjaan.
- Lebih banyak waktu dan energi yang dikeluarkan tenaga pengajar.
- Kelas dengan murid usia dini akan lebih banyak memerlukan bantuan langsung oleh orang dewasa di rumah untuk proses pemahaman materi dan pengerjaan tugas.
Menentukan Metode Belajar Online Mana yang Paling Tepat
Memilih metode belajar yang akan digunakan tentu bergantung pada beberapa faktor. Adapun faktor yang paling utama adalah ketersediaan perangkat dan koneksi internet serta kemampuan murid dalam memproses pelajaran.
Secara umum, metode synchronous learning banyak dianggap lebih menarik, lebih efektif untuk penyerapan pelajaran, dan lebih efisien. Namun, hal itu hanya berlaku jika setiap murid memiliki perangkat dan koneksi yang memadai, serta kemampuan belajar yang setara. Selain kondisi tersebut, pembelajaran terhubung justru akan terasa sangat menyulitkan.
Jika murid memiliki keterbatasan fasilitas dan perbedaan ritme belajar, metode asynchronous learning akan memberikan kesempatan lebih besar bagi murid untuk menguasai materinya. Metode pembelajaran tidak terhubung memastikan setiap murid bisa tetap menyerap ilmu dengan baik meskipun memiliki berbagai keterbatasan.
Faktor-faktor lain yang bisa dijadikan pertimbangan antara lain usia dan jumlah murid, jenis dan tingkat kerumitan materi yang dipelajari, biaya, serta kenyamanan.
Metode Gabungan Asynchronous dan Synchronous Learning (Blended Learning)
Sebuah program belajar juga bisa menggabungkan kedua metode belajar tersebut. Selama pandemi, hampir semua lembaga belajar konvensional menerapkan kombinasi sistem belajar terhubung dan tidak terhubung. Istilahnya untuk hal ini adalah blended learning method atau metode belajar campuran.
Metode ini dipakai untuk sebuah program pembelajaran yang memakan banyak waktu, misalnya adalah program sekolah atau training. Materi pembelajaran yang kompleks akan lebih mudah dipahami jika murid diberi kesempatan belajar menggunakan dua metode yang berbeda tersebut.
Sebagai contoh, sebuah kelas mengadakan jadwal kelas online sebanyak 2x dalam seminggu. Lalu, dalam 3 hari lainnya, guru hanya akan mengirimkan video belajar, modul bacaan, serta penugasan untuk dipelajari para murid secara mandiri.
Biasanya, metode synchronous learning digunakan untuk memberikan pemahaman dasar. Sementara, metode asynchronous learning ditempuh agar para murid dapat memahami materi secara lebih mendalam dan aplikatif. Sehingga, para murid mendapatkan keuntungan optimal dari kedua proses ini.
Baik metode asynchronous learning, synchronous learning, atau blended learning memberi manfaat dan tantangan yang berbeda untuk setiap murid. Namun, keduanya menawarkan pengalaman belajar yang lebih efisien dan menyenangkan ketimbang kelas tatap muka yang monoton dan bertele-tele. Agar hasilnya lebih maksimal, pastikan untuk memilih platform yang tepat baik untuk metode pembelajaran terhubung, metode pembelajaran tidak terhubung, maupun campuran.